Facebook Twitter

Ibu Kita Kartini

Entah kenapa waktu masuk ke kamar mandi jadi teringat Ibu Kartini. Apa gara-gara bulan April saya juga kurang ngerti. Setelah itu jadi teringat waktu masak bareng An-Nisa (departemen rohisnya TI UNDIP) dan dilanjutkan mentoring sama mbak Kikin..

Seumur-umur saya baru tahu kalau ternyata Ibu Kartini adalah seorang muslimah yang khusyuk. Muslimah yang memakai jilbab, ya walaupun saya belum membuktikannya secara langsung karena memang sulit juga mencari-cari info tentang kebenaran beliau yang berjilbab.

Ini saya dapat dari sebuah sumber (facebook: Himpunan Muslim) yang menyatakan bahwa :

"Tahukah Anda siapa RA Kartini? Ternyata dia adalah seorang wanita muslimah yang selalu berjilbab dan taat beragama. Dan tidak pernah sekalipun memperjuangkan emansipasi wanita. Gelarnya sebagai pejuang emansipasi dan kesetaraan gender hanyalah manipulasi dan propaganda kaum salibis untuk menggerus akidah & syariat kaum muslimin di Indonesia."

Banyak juga yang menanyakan kenapa di foto-foto Ibu Kartini tidak memakai jilbab? ada beberapa yang menjawab: "tidak ada yang protes, karena sudah terlanjur ditanamkan sejak kita masih SD sampai dewasa, bahwa RA Kartini tidak berjilbab dan memperjuangkan emansipasi. padahal yang beliau perjuangkan adalah kehormatan wanita menurut Islam."
Hal itu malah mengganjal di benak saya, apa sebenarnya motif penipuan besar-besaran tersebut? Jika memang benar Ibu Kartini berjilbab, mengapa yang tahu pun sama sekali tidak protes?
Saya jadi penasaran dimana ada bukti nyata tersebut? Googling pun belum ada pencerahan sama sekali..
Namun, semua itu tetap ada sisi positifnya. Artikel-artikel tersebut membuat saya cukup takjub karena menemukan banyak cerita tentang kisah hidup beliau yang benar-benar luar biasa dalam memegang teguh agamanya.Muslimah sejati kalau saya bilang.

Saya juga baru mengetahui bahwa ternyata buku karangan Beliau yang berjudul "Habis Telah Terbitlah Terang" merupakan kutipan dari surat Al-Baqarah. Berikut ini adalah kutipan yang saya ambil dari sebuah sumber :
"Salah satu hal yang memberikan kesan mendalam pada beliau adalah ketika membaca tafsir Surat Al Baqarah. Dari situlah tercetus kata-kata beliau dalam bahasa Belanda, Door Duisternis Tot Licht. Ungkapan itu sebenarnya terjemahan bahasa Belanda dari petikan firman Allah Subhanahu wa Ta`ala yaitu Minadz Dzulumaati Ilan Nuur yang terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 257. Oleh Armijn Pane, ungkapan itu diterjemahkan dalam bahasa Melayu atau Indonesia sebagai Habis Gelap Terbitlah Terang. Padahal jika berangkat dari petikan firman Allah Subhanahu wa Ta`ala tersebut lebih tepat dimaknai sebagai Dari Kegelapan Menuju Cahaya, yang dapat ditafsirkan sebagai ”dari pemikiran yang tak terarah menuju pemikiran yang dilandasi hidayah Iman dan Islam”."


Waw, keren banget kalo saya pikir.. Dan banyak dijelaskan bahwa persepsi emansipasi wanita pada saat ini sudah salah kaprah. Ibu Kartini sebagai istri ketiga dari bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu. Sebenarnya Ibu Kartini hanya begitu prihatin dengan budaya adat yang mengungkung kebebasan wanita untuk menuntut ilmu. Tidak lebih. 
Kalau saya ambil intisarinya, mungkin Ibu Kartini malah akan sedih jika melihat perkembangan emansipasi perempuan sekarang ini. Perempuan menjadi ingin sejajar kodratnya dengan laki-laki, hanya ingin mengejar prestise semata tanpa memperdulikan keluarga yang akhirnya membuat keluarganya berantakan serta pendidikan anak-anaknya kacau balau. Hal itu malah menjadi hal yang memprihatinkan karena perempuan menjadi keluar dari kodratnya. Meskipun bekerja, namun tanggung jawab untuk merawat keluarga dan memberi pendidikan moral/ akhlaq yang baik untuk anak-anaknya tetap menjadi hal yang nomor 1 dalam hidup seorang perempuan.

Semoga saja keganjalan saya tadi suatu saat bisa terjawab kebenarannya..


Ni buat iseng- iseng aja saya jadi nemu foto Ibu Kartini Berjilbab di Jaman Modern kalo saya bilang,hahahaha:


just intermezo..
xp

5 komentar:

Unknown mengatakan...

Kartini seorg wanita Jawa yg selalu menggunakan busana kebaya dengan rambut yg dikonde layaknya perempuan2 Jawa pada masa itu.
Kenapa kok kepingin banget Kartini berjilbab yg jelas2 jilbab baru marak digunakan muslimah Indonesia sejak beberapa tahun terakhir ini saja?, ckckck.......

Pelajari lagi surat2 RA Kartini agar bisa memahami lbh baik pola pikir Kartini yg untuk jamannya itu out of the box!.
Saya yakin kalau beliau masih hidup justru akan menentang jilbab dan membudayakan penggunaan busana2 daerah seperti jaman dulu, BUKAN serba ke-arab2-an dgn alasan konyol agar lbh islami apalgi krn perintah Allah! :D

Unknown mengatakan...

Joyce Kandou (iki pasti kaum sabilisnya) hahaha...
Hijab itu kewajiban seorang muslimah yo lek, bukan ke arab2an!

Anonim mengatakan...

Joyke Arab sebelum datang Islam ga ada hijab. Malah suka buka2an pamer udel kyk India.

Kalo hijab Arab berarti bunda Maria orang Arab donk ? Karrna foto2 bunda maria BERHIJAB

Unknown mengatakan...

Kami orang jawa tengah, tuntunan kami itu siti khotijah dan siti aisyah. Kami malah heran dan tertawa, orang luar jawa tengah gak pake jilbab beralasan lantaran meniru nenek kami. RA kartini itu berjilbab. Cuma fotonya yg beredar saja yg gak pake jilbab. Pokoknya dosa besar nyebar foto kartini gak berjilbab. kami orang jawa tengah lebih mengerti leluhur kami RA. kartini.

Doa mengatakan...

Jilbab untuk menjaga aurat mas bukan karna pengen ke arab2 an, belajar lagi deh yang bener tentang agama

Posting Komentar