kawan, kebahagiaan adalah hal yang tidak bisa kita beli oleh apapun.
kawan, mungkin engkau berlimpah harta, namun harta tidak selalu membuatmu bahagia.
kawan, ingatkah masa itu tatkala kebahagiaan dapat kita ukir bersama?
ya, kebahagiaan yang tercipta dengan sendirinya, kekeluargaan yang terbentuk dengan sendirinya, gelak tawa yang muncul dengan sendirinya.
aku merasa menjadi orang paling bahagia ketika itu karena memiliki segudang tawa dan kebahagiaan dari kalian.
semua sangat alami terbentuk.
namun, saat itu tiba dimana kita tak saling jujur dan memahami keadaan yang terjadi.
pahit memang ketika berpikir aku salah di mata kamu, kamu salah di mataku, dia salah di matamu, dan kamu salah di mata dia.
ketidakjujuran serta ketidakterbukaan membuat semua pecah, Ya, pecah berantakan.
seperti gelas kaca, pecah, berantakan..mungkin apabila diilustrasikan seperti ini
Awalnya utuh (kebahagiian kita), lama kelamaan makin rapuh dan pecah..menjadi serpihan..
Meskipun akan disusun kembali menjadi satu bagian yang utuh, bentuknya tidak akan sempurna dan akan tetap memiliki bekas bekas retakan.. Seperti gelas di samping..
Meskipun seseorang berusaha menyatukan kembali, akan membutuhkan waktu, tenaga, usaha yang luar biasa hebatnya..Hasilnya pun tidak akan sesempurna ketika belum pecah.
Gambaran kebahagiaan yang sirna karena adanya kesalahpahaman..itulah cerita gelas kaca tersebut.
kawan, apabila kamu telah mendapatkan kebahagiaanmu, jagalah kebahagiaan tersebut ibarat gelas kaca yang rentan..yang dapat retak maupun pecah sewaktu-waktu.
kawan, aku bahagia karena terlahir kalian di dunia ini.
kawan, mungkin aku memang orang yang terlupakan bagi kalian, namun kalian tetap ada dalam doa dan pikiranku, dalam angan dan asaku.
kawan, inilah coretanku, aku tidak meminta apa-apa, aku hanya terlalu bahagia memiliki kalian.
Terima kasih kawan. Aku tidak bisa membalas apapun, hanya Allah yang dapat membalasnya :')
0 komentar:
Posting Komentar